“Hai segala bangsa, bertepuk tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.” (Mazmur 47:2-3)
Bacaan hari ini: Mazmur 47:1-10 | Bacaan setahun: Mazmur 46-47
Mazmur 46
Allah, kota benteng kita
1 Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Dengan lagu: Alamot. Nyanyian. (46-2) Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
2 (46-3) Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;
3 (46-4) sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Sela
4 (46-5) Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.
5 (46-6) Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
6 (46-7) Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumipun hancur.
7 (46-8) TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela
8 (46-9) Pergilah, pandanglah pekerjaan TUHAN, yang mengadakan pemusnahan di bumi,
9 (46-10) yang menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi, yang mematahkan busur panah, menumpulkan tombak, membakar kereta-kereta perang dengan api!
10 (46-11) “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!”
11 (46-12) TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela
Mazmur 47 : 1-10
Allah, Raja seluruh bumi
1 Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Mazmur. (47-2) Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!
2 (47-3) Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.
3 (47-4) Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita,
4 (47-5) Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya. Sela
5 (47-6) Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya TUHAN itu, dengan diiringi bunyi sangkakala.
6 (47-7) Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah!
7 (47-8) Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran!
8 (47-9) Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.
9 (47-10) Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat Allah Abraham. Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat dimuliakan.
Aleksander Agung adalah seorang pemimpin Kerajaan Yunani kuno dari Makedonia. Pada usia 20 tahun, ia meneruskan takhta ayahnya, Filipus II dari Makedonia yang tewas dibunuh pada saat pernikahan Kleopatra dari Makedonia, di bulan Oktober 336 SM. Tidak lama kemudian, Aleksander melancarkan kampanye militer ke Asia Barat dan Mesir, Asia Tengah, dan Asia Selatan. Di usia 30 tahun, ia berhasil membentuk salah satu kekaisaran terbesar sepanjang sejarah, dengan wilayah yang terbentang dari Balkan di barat sampai India di timur. Dia tidak terkalahkan dalam pertempuran, dan juga terkenal sebagai salah satu komandan militer tersukses dalam sejarah. Pada saat menelisik sejarah singkat ini, ada rasa kagum atas kekuatan dan kejayaan dari seorang Aleksander Agung.
Allah Pencipta langit dan bumi tentu melebihi raja-raja di dunia ini, dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Ia adalah Raja yang memerintah atas bangsa Israel, dan atas bangsa-bangsa lain. Pemazmur menyatakan Allah adalah Raja yang Mahatinggi, dahsyat dan besar atas seluruh bumi (ay. 3), Raja yang sangat dimuliakan (ay. 10). Kepada Allah saja, segala bangsa bertepuktangan dan bersorak-sorai (ay. 2). Pada bagian ini, dengan segala kekaguman kepada Allah, pemazmur menaikkan pujian, kemuliaan, dan mazmur kepada Allah (ay. 7-8). Pemazmur merasakan pertolongan dan kebaikan Allah, ia menyatakan bahwa Allah Raja seluruh bumi. Pemazmur kemudian mengajak segala bangsa yang mengalami penyertaan Allah, seharusnya menaikkan puji-pujian dan sorak-sorai kepada-Nya.
Umat Allah seharusnya bangga akan Allah dan menerima-Nya sebagai penguasa absolut kehidupan. Terlebih sebagai orang yang beriman, Allah di dalam Yesus Kristus adalah Raja yang menang atas kuasa dosa dan kematian. Dengan demikian, Allah di dalam Yesus Kristus mengerti setiap pergumulan umat-Nya. Itulah yang menjadi kekuatan umat-Nya ketika menghadapi masalah dan tantangan hidup. Umat Allah harus memiliki kekuatan dan pengharapan bukan hanya kehidupan di saat ini saja, namun terus bersama dengan kita setiap saat, bahkan sampai di dalam kekekalan.
STUDI PRIBADI: Apa yang mendasari pemazmur menaikkan pujian & kemuliaan bagi Allah? Bagaimana seharusnya sikap kita dalam pujian, penyembahan dan syukur kepada Allah?
Pokok Doa: Berdoa bagi para pelayan Tuhan di gereja, khususnya pemimpin pujian atau pengiring pujian, agar memaknai tiap pelayanan dengan benar. Berdoa bagi akktifitas-aktifitas gerejawi sehingga diperkenan oleh Tuhan.