“Apabila engkau melihat, bahwa lembu atau domba saudaramu tersesat, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; haruslah engkau benar-benar mengembalikannya kepada saudaramu itu.” (Ulangan 22:1)
Bacaan hari ini: Ulangan 22:1-4 | Bacaan setahun: Ulangan 22
Ulangan 22 : 1-4
Tentang tolong-menolong
1 “Apabila engkau melihat, bahwa lembu atau domba saudaramu tersesat, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; haruslah engkau benar-benar mengembalikannya kepada saudaramu itu.
2 Dan apabila saudaramu itu tidak tinggal dekat denganmu dan engkau tidak mengenalnya, maka haruslah engkau membawa hewan itu ke dalam rumahmu dan haruslah itu tinggal padamu, sampai saudaramu itu datang mencarinya; engkau harus mengembalikannya kepadanya.
3 Demikianlah harus kauperbuat dengan keledainya, demikianlah kauperbuat dengan pakaiannya, demikianlah kauperbuat dengan setiap barang yang hilang dari saudaramu dan yang kautemui; tidak boleh engkau pura-pura tidak tahu.
4 Apabila engkau melihat keledai saudaramu atau lembunya rebah di jalan, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; engkau harus benar-benar menolong membangunkannya bersama-sama dengan saudaramu itu.”
Ulangan 22
Tentang tolong-menolong
1 “Apabila engkau melihat, bahwa lembu atau domba saudaramu tersesat, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; haruslah engkau benar-benar mengembalikannya kepada saudaramu itu.
2 Dan apabila saudaramu itu tidak tinggal dekat denganmu dan engkau tidak mengenalnya, maka haruslah engkau membawa hewan itu ke dalam rumahmu dan haruslah itu tinggal padamu, sampai saudaramu itu datang mencarinya; engkau harus mengembalikannya kepadanya.
3 Demikianlah harus kauperbuat dengan keledainya, demikianlah kauperbuat dengan pakaiannya, demikianlah kauperbuat dengan setiap barang yang hilang dari saudaramu dan yang kautemui; tidak boleh engkau pura-pura tidak tahu.
4 Apabila engkau melihat keledai saudaramu atau lembunya rebah di jalan, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; engkau harus benar-benar menolong membangunkannya bersama-sama dengan saudaramu itu.”
Berbagai-bagai peraturan
5 “Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.
6 Apabila engkau menemui di jalan sarang burung di salah satu pohon atau di tanah dengan anak-anak burung atau telur-telur di dalamnya, dan induknya sedang duduk mendekap anak-anak atau telur-telur itu, maka janganlah engkau mengambil induk itu bersama-sama dengan anak-anaknya.
7 Setidak-tidaknya induk itu haruslah kaulepaskan, tetapi anak-anaknya boleh kauambil. Maksudnya supaya baik keadaanmu dan lanjut umurmu.
8 Apabila engkau mendirikan rumah yang baru, maka haruslah engkau memagari sotoh rumahmu, supaya jangan kaudatangkan hutang darah kepada rumahmu itu, apabila ada seorang jatuh dari atasnya.
9 Janganlah kautaburi kebun anggurmu dengan dua jenis benih, supaya seluruh hasil benih yang kautaburkan dan hasil kebun anggurmu jangan menjadi milik tempat kudus.
10 Janganlah engkau membajak dengan lembu dan keledai bersama-sama.
11 Janganlah engkau memakai pakaian yang dua jenis bahannya, yakni bulu domba dan lenan bersama-sama.
12 Haruslah engkau membuat tali yang terpilin pada keempat punca kain penutup tubuhmu.”
Hukum perkawinan
13 “Apabila seseorang mengambil isteri dan setelah menghampiri perempuan itu, menjadi benci kepadanya,
14 menuduhkan kepadanya perbuatan yang kurang senonoh dan membusukkan namanya dengan berkata: Perempuan ini kuambil menjadi isteriku, tetapi ketika ia kuhampiri, tidak ada kudapati padanya tanda-tanda keperawanan–
15 maka haruslah ayah dan ibu gadis itu memperlihatkan tanda-tanda keperawanan gadis itu kepada para tua-tua kota di pintu gerbang.
16 Dan ayah si gadis haruslah berkata kepada para tua-tua itu: Aku telah memberikan anakku kepada laki-laki ini menjadi isterinya, lalu ia menjadi benci kepadanya,
17 dan ketahuilah, ia menuduhkan perbuatan yang kurang senonoh dengan berkata: Tidak ada kudapati tanda-tanda keperawanan pada anakmu. Tetapi inilah tanda-tanda keperawanan anakku itu. Lalu haruslah mereka membentangkan kain itu di depan para tua-tua kota.
18 Maka haruslah para tua-tua kota itu mengambil laki-laki itu, menghajar dia,
19 mendenda dia seratus syikal perak dan memberikan perak itu kepada ayah si gadis–karena laki-laki itu telah membusukkan nama seorang perawan Israel. Perempuan itu haruslah tetap menjadi isterinya; selama hidupnya tidak boleh laki-laki itu menyuruh dia pergi.
20 Tetapi jika tuduhan itu benar dan tidak didapati tanda-tanda keperawanan pada si gadis,
21 maka haruslah si gadis dibawa ke luar ke depan pintu rumah ayahnya, dan orang-orang sekotanya haruslah melempari dia dengan batu, sehingga mati–sebab dia telah menodai orang Israel dengan bersundal di rumah ayahnya. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.
22 Apabila seseorang kedapatan tidur dengan seorang perempuan yang bersuami, maka haruslah keduanya dibunuh mati: laki-laki yang telah tidur dengan perempuan itu dan perempuan itu juga. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel.
23 Apabila ada seorang gadis yang masih perawan dan yang sudah bertunangan–jika seorang laki-laki bertemu dengan dia di kota dan tidur dengan dia,
24 maka haruslah mereka keduanya kamu bawa ke luar ke pintu gerbang kota dan kamu lempari dengan batu, sehingga mati: gadis itu, karena walaupun di kota, ia tidak berteriak-teriak, dan laki-laki itu, karena ia telah memperkosa isteri sesamanya manusia. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.
25 Tetapi jikalau di padang laki-laki itu bertemu dengan gadis yang telah bertunangan itu, memaksa gadis itu tidur dengan dia, maka hanyalah laki-laki yang tidur dengan gadis itu yang harus mati,
26 tetapi gadis itu janganlah kauapa-apakan. Gadis itu tidak ada dosanya yang sepadan dengan hukuman mati, sebab perkara ini sama dengan perkara seseorang yang menyerang sesamanya manusia dan membunuhnya.
27 Sebab laki-laki itu bertemu dengan dia di padang; walaupun gadis yang bertunangan itu berteriak-teriak, tetapi tidak ada yang datang menolongnya.
28 Apabila seseorang bertemu dengan seorang gadis, yang masih perawan dan belum bertunangan, memaksa gadis itu tidur dengan dia, dan keduanya kedapatan–
29 maka haruslah laki-laki yang sudah tidur dengan gadis itu memberikan lima puluh syikal perak kepada ayah gadis itu, dan gadis itu haruslah menjadi isterinya, sebab laki-laki itu telah memperkosa dia; selama hidupnya tidak boleh laki-laki itu menyuruh dia pergi.
30 Seorang laki-laki janganlah mengambil isteri ayahnya dan jangan menyingkapkan punca kain ayahnya.”
Beberapa waktu lalu, KOMPAS TV memberitakan seseorang petugas kebersihan Bandara Soekarno-Hatta yang menemukan cek senilai 35,5 miliar rupiah dalam sebuah dompet saat sedang membersihkan terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta. Petugas kebersihan itu menemukan dompet berwarna cokelat yang diduga milik seorang calon penumpang di area koridor kedatangan terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta. Temuan ini langsung ia laporkan kepada petugas Avsec tanpa memeriksa isinya. Saat diperiksa petugas Avsec, dompet ini berisi 4 buah buku tabungan, paspor dan 2 lembar cek senilai 35,5 miliar rupiah.
Apa yang dilakukan petugas kebersihan ini adalah salah satu contoh konkret yang dapat kita praktikan dalam kehidupan kita bersama sebagai komunitas umat Allah, sebagaimana Allah sampaikan dalam Ulangan 22:1-
4. Allah mau agar umat-Nya sebagai orang-orang yang telah beroleh kasih karunia-Nya, hidup di dalam kasih satu dengan yang lain, yakni dengan menjaga hubungan baik dan mempraktikan hidup saling tolong-menolong sebagai sesama. Allah mau agar umat pilihan menunjukkan perhatian dan kepedulian dengan menolong saudaranya yang mengalami kesusahan karena kehilangan ternak dan barang kepunyaannya. Allah mengingatkan agar mereka jangan bersikap pura-pura tidak tahu, padahal tahu; ataupun berniat untuk memilikinya atau mencurinya. Sikap dan perbuatan yang demikian tidaklah Allah kehendaki. Sebaliknya, Allah menghendaki mereka menunjukkan kebaikan dengan mau mengembalikan apa yang menjadi milik sesamanya. Walaupun untuk itu, ada harga yang harus dibayar, yakni harus bersusah payah mencari tahu pemiliknya dan mengantarnya untuk dikembalikan kepada pemiliknya.
Melalui bagian ini, Allah juga mau agar sebagai orang-orang yang telah beroleh kasih Allah, kita menunjukkan kasih, perhatian dan kepedulian kita kepada sesama yang mengalami kesusahan. Melalui perhatian, kasih dan kepedulian, kita belajar hidup jujur, mencintai kebenaran & menyenangkan hati Allah, supaya saudara seiman beroleh pertolongan (Gal. 6:9,10).
STUDI PRIBADI: Mengapa Allah menghendaki kita untuk hidup saling tolong-menolong? Bagaimana sikap Anda selama ini, terhadap mereka yang membutuhkan pertolongan?
Pokok Doa: Berdoa agar setiap orang percaya semakin memiliki hati Kristus yang selalu siap sedia menolong orang yang membutuhkan. Berdoa supaya setiap umat Allah tidak hidup mementingkan dirinya sendiri.