“Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apa pun.” (Ulangan 2:7)
Bacaan hari ini: Ulangan 2 | Bacaan setahun: Ulangan 2-3
Ulangan 2
Riwayat perjalanan di padang gurun
1 “Kemudian kita balik dan berangkat ke padang gurun, ke arah Laut Teberau, seperti yang difirmankan TUHAN kepadaku. Lama kita berjalan keliling pegunungan Seir.
2 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku, demikian:
3 Telah cukup lamanya kamu berjalan keliling pegunungan ini, beloklah sekarang ke utara.
4 Perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi kamu akan berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, yang diam di Seir; mereka akan takut kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali;
5 janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu setapak kaki dari negeri mereka, karena kepada Esau telah Kuberikan pegunungan Seir menjadi miliknya.
6 Makanan haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat makan; juga air haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat minum.
7 Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apapun.
8 Kemudian kita berjalan terus, meninggalkan daerah saudara-saudara kita, bani Esau yang diam di Seir, meninggalkan jalan dari Araba-Yordan, yakni dari Elat dan Ezion-Geber. Sesudah itu kita belok dan berjalan terus ke arah padang gurun Moab.
9 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Janganlah melawan Moab dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apapun dari negerinya menjadi milikmu, karena Ar telah Kuberikan kepada bani Lot menjadi miliknya.
10 Dahulu orang Emim diam di sana, suatu bangsa yang besar dan banyak jumlahnya, tinggi seperti orang Enak.
11 Mereka itupun dikira orang Refaim, seperti juga orang Enak, tetapi orang Moab menyebut mereka orang Emim.
12 Dan dahulu di Seir diam orang Hori, tetapi bani Esau telah menduduki daerah mereka, memunahkan mereka dari hadapannya, lalu menetap di sana menggantikan mereka, seperti yang dilakukan orang Israel dengan negeri miliknya yang diberikan TUHAN kepada mereka.
13 Jadi sekarang bersiaplah kamu dan seberangilah sungai Zered. Lalu kita menyeberangi sungai Zered.
14 Lamanya kita berjalan sejak dari Kadesh-Barnea sampai kita ada di seberang sungai Zered, ada tiga puluh delapan tahun, sampai seluruh angkatan itu, yakni prajurit, habis binasa dari perkemahan, seperti yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada mereka;
15 dan tangan TUHAN juga melawan mereka untuk menghamburkan mereka dari perkemahan, sampai mereka habis binasa.
16 Maka ketika dari bangsa itu telah habis binasa semua prajurit,
17 berfirmanlah TUHAN kepadaku:
18 Pada hari ini engkau akan berjalan melintasi perbatasan Moab, yakni Ar,
19 maka engkau sampai ke dekat bani Amon. Janganlah melawan mereka dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apapun dari negeri bani Amon itu menjadi milikmu, karena Aku telah memberikannya kepada bani Lot menjadi miliknya.
20 –Negeri inipun dikira orang negeri orang Refaim. Dahulu orang Refaim diam di sana, tetapi orang Amon menyebut mereka orang Zamzumim,
21 suatu bangsa yang besar dan banyak jumlahnya, tinggi seperti orang Enak, tetapi TUHAN telah memunahkan mereka dari hadapan bani Amon, sehingga orang-orang ini menduduki daerah mereka dan menetap di sana menggantikan mereka;
22 seperti yang dilakukan TUHAN bagi bani Esau yang diam di Seir, ketika Ia memunahkan orang Hori dari hadapan mereka, sehingga mereka menduduki daerah orang Hori itu dan menetap di sana menggantikan orang-orang itu sampai sekarang.
23 Juga orang Awi yang diam di kampung-kampung sampai Gaza, dipunahkan oleh orang Kaftor yang berasal dari Kaftor, lalu orang Kaftor itu menetap di sana menggantikan mereka. —
24 Bersiaplah kamu, berangkatlah dan seberangilah sungai Arnon. Ketahuilah, Aku menyerahkan Sihon, raja Hesybon, orang Amori itu, beserta negerinya ke dalam tanganmu; mulailah menduduki negerinya dan seranglah Sihon.
25 Pada hari ini Aku mulai mendatangkan ke atas bangsa-bangsa di seluruh kolong langit keseganan dan ketakutan terhadap kamu, sehingga mereka menggigil dan gemetar karena engkau, apabila mereka mendengar tentang kamu.”
Riwayat peperangan melawan Sihon, raja Hesybon
26 “Kemudian aku menyuruh utusan dari padang gurun Kedemot kepada Sihon, raja Hesybon, menyampaikan pesan perdamaian, bunyinya:
27 Izinkanlah aku berjalan melalui negerimu. Aku akan tetap berjalan mengikuti jalan raya, dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri.
28 Juallah makanan kepadaku dengan bayaran uang, supaya aku dapat makan, dan berikanlah air kepadaku ganti uang, supaya aku dapat minum; hanya izinkanlah aku lewat dengan berjalan kaki–
29 seperti yang diperbuat kepadaku oleh bani Esau yang diam di Seir dan oleh orang Moab yang diam di Ar–sampai aku menyeberangi sungai Yordan pergi ke negeri yang diberikan kepada kami oleh TUHAN, Allah kami.
30 Tetapi Sihon, raja Hesybon, tidak mau memberi kita berjalan melalui daerahnya, sebab TUHAN, Allahmu, membuat dia keras kepala dan tegar hati, dengan maksud menyerahkan dia ke dalam tanganmu, seperti yang terjadi sekarang ini.
31 Lalu TUHAN berfirman kepadaku: Ketahuilah, Aku mulai menyerahkan Sihon dan negerinya kepadamu. Mulailah menduduki negerinya supaya menjadi milikmu.
32 Kemudian Sihon dan seluruh tentaranya maju mendatangi kita, untuk berperang dekat Yahas,
33 tetapi TUHAN, Allah kita, menyerahkan dia kepada kita, sehingga kita mengalahkan dia dengan anak-anaknya dan seluruh tentaranya.
34 Pada waktu itu kita merebut segala kotanya dan menumpas penduduk setiap kota: laki-laki dan perempuan serta anak-anak. Tidak ada seorangpun yang kita biarkan terluput;
35 hanya hewan kita rampas bagi kita sendiri, seperti juga jarahan dari kota-kota yang telah kita rebut.
36 Mulai dari Aroer, di tepi sungai Arnon, dan kota di lembah itu, sampai Gilead tidak ada kota yang bentengnya terlalu kuat bagi kita; sebab TUHAN, Allah kita, menyerahkan semuanya kepada kita.
37 Hanya negeri bani Amon tidak engkau dekati, baik sungai Yabok sepanjang tepinya maupun kota-kota di pegunungan, tepat seperti yang dilarang TUHAN, Allah kita.”
Ulangan 3
Riwayat peperangan melawan Og, raja Basan
1 “Kemudian beloklah kita dan maju ke arah Basan. Dan Og, raja Basan, dengan seluruh tentaranya maju mendatangi kita, untuk berperang di Edrei.
2 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: Janganlah takut kepadanya, sebab Aku menyerahkan dia ke dalam tanganmu beserta seluruh tentaranya dan negerinya, dan perlakukanlah dia seperti yang kaulakukan terhadap Sihon, raja orang Amori, yang diam di Hesybon.
3 Dan TUHAN, Allah kita, menyerahkan juga Og, raja Basan, beserta seluruh tentaranya ke dalam tangan kita dan kita mengalahkan dia, sehingga tidak seorangpun luput.
4 Pada waktu itu kita merebut segala kotanya; tidak ada kota yang tidak kita rampas dari pada mereka: enam puluh kota, seluruh wilayah Argob, kerajaan Og di Basan.
5 Semuanya itu adalah kota berkubu, dengan tembok yang tinggi-tinggi, dengan pintu-pintu gerbang dan palang-palangnya; lain dari pada itu sangat banyak kota yang tidak berkubu.
6 Kita menumpas seluruh penduduknya, seperti yang kita lakukan terhadap Sihon, raja Hesybon, dengan menumpas penduduk setiap kota: laki-laki, perempuan dan anak-anak.
7 Tetapi segala hewan dan jarahan dari kota-kota itu kita rampas bagi kita sendiri.
8 Jadi pada waktu itu dari tangan kedua raja orang Amori itu kita merampas negeri yang di seberang sungai Yordan, mulai dari sungai Arnon sampai gunung Hermon
9 –orang Sidon menyebut Hermon itu Siryon dan orang Amori menyebutnya Senir–,
10 segala kota di dataran tinggi, seluruh Gilead dan seluruh Basan sampai Salkha dan Edrei, kota-kota kerajaan Og di Basan.
11 Hanya Og, raja Basan, yang tinggal hidup dari sisa-sisa orang Refaim. Sesungguhnya, ranjangnya adalah ranjang dari besi; bukankah itu masih ada di kota Raba bani Amon? Sembilan hasta panjangnya dan empat hasta lebarnya, menurut hasta biasa.”
Riwayat penyerahan daerah sebelah timur sungai Yordan
12 “Adapun negeri itu telah kita duduki pada waktu itu; mulai dari Aroer yang di tepi sungai Arnon, beserta setengah dari pegunungan Gilead dengan kota-kotanya aku berikan kepada orang Ruben dan orang Gad;
13 dan yang masih tinggal dari Gilead beserta seluruh Basan, kerajaan Og, yakni seluruh wilayah Argob, aku berikan kepada suku Manasye yang setengah itu. –Seluruh Basan ini disebut negeri orang Refaim. —
14 Yair, anak Manasye, mengambil seluruh wilayah Argob sampai daerah orang Gesur dan orang Maakha, dan menamai daerah itu, yakni Basan, menurut namanya sendiri: Hawot-Yair, sampai sekarang.
15 Kepada Makhir kuberikan Gilead.
16 Kepada orang Ruben dan kepada orang Gad kuberikan sebagian dari Gilead, sebelah sini sampai sungai Arnon, yakni setengah dari sungai itu dengan daerah pinggirnya, dan sebelah sana sampai sungai Yabok, batas daerah bani Amon;
17 selanjutnya Araba-Yordan dan sungai Yordan dengan daerah pinggirnya, mulai dari Kineret sampai ke Laut Araba, yakni Laut Asin di kaki lereng gunung Pisga ke arah timur.
18 Pada waktu itu aku memerintahkan kepadamu, demikian: TUHAN, Allahmu, telah memberikan negeri ini kepadamu untuk dimiliki; namun kamu, yakni semua orang yang gagah perkasa, harus menyeberang dengan bersenjata di depan saudara-saudaramu, orang Israel.
19 Hanya isteri dan anak-anakmu serta ternak-ternakmu–aku tahu ada banyak ternak padamu–boleh tinggal di kota-kota yang telah kuberikan kepadamu,
20 sampai TUHAN mengaruniakan keamanan kepada saudara-saudaramu seperti kepadamu, dan merekapun memiliki negeri, yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepada mereka di seberang sungai Yordan. Sesudah itu bolehlah kamu pulang, masing-masing ke tanah miliknya yang telah kuberikan kepadamu.
21 Dan kepada Yosua kuperintahkan pada waktu itu, demikian: Matamu sendirilah yang melihat segala yang dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap kedua raja itu. Demikianlah akan dilakukan TUHAN terhadap segala kerajaan, ke mana engkau pergi.
22 Janganlah takut kepada mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berperang untukmu.”
Musa tidak diperkenankan memasuki tanah Kanaan
23 “Juga pada waktu itu aku mohon kasih karunia dari pada TUHAN, demikian:
24 Ya, Tuhan ALLAH, Engkau telah mulai memperlihatkan kepada hamba-Mu ini kebesaran-Mu dan tangan-Mu yang kuat; sebab allah manakah di langit dan di bumi, yang dapat melakukan perbuatan perkasa seperti Engkau?
25 Biarlah aku menyeberang dan melihat negeri yang baik yang di seberang sungai Yordan, tanah pegunungan yang baik itu, dan gunung Libanon.
26 Tetapi TUHAN murka terhadap aku oleh karena kamu dan tidaklah mendengarkan permohonanku. TUHAN berfirman kepadaku: Cukup! Jangan lagi bicarakan perkara itu dengan Aku.
27 Naiklah ke puncak gunung Pisga dan layangkanlah pandangmu ke barat, ke utara, ke selatan dan ke timur dan lihatlah baik-baik, sebab sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi.
28 Dan berilah perintah kepada Yosua, kuatkan dan teguhkanlah hatinya, sebab dialah yang akan menyeberang di depan bangsa ini dan dialah yang akan memimpin mereka sampai mereka memiliki negeri yang akan kaulihat itu.
29 Demikianlah kita tinggal di lembah di tentangan Bet-Peor.”
Latar belakang kitab Ulangan adalah bangsa Israel sudah sampai ke perbatasan tanah Kanaan, tepatnya di seberang sungai Zered, dan mereka sudah berjalan selama 38 tahun (Ul. 2:14). Tinggal sebentar lagi mereka akan masuk dan mendapatkan tanah yang di janjikan Tuhan. Apa pentingnya Musa menceritakan kembali perjalanan mereka?
Pertama adalah Musa tahu ia sudah tidak punya kesempatan untuk masuk tanah yang dijanjikan Tuhan. Jadi, ini adalah pesan-pesan penting dan pesan-pesan terakhir bagi bangsa Israel, mungkin dalam satu suasana haru bernuansa perpisahan. Kedua adalah mereka sudah berjalan selama tiga puluh delapan tahun, Alkitab mencatat bahwa seluruh angkatan yang keluar dari Mesir, yang saat itu berumur dua puluh tahun ke atas, sudah habis binasa selama dalam perjalanan di padang gurun. Jadi ini adalah generasi baru, orang-orang yang waktu keluar dari Mesir, masih bayi atau anak-anak dan sebagian lagi adalah yang lahir dalam perjalanan. Generasi muda inilah yang akan mewarisi tanah Perjanjian. Untuk kaum muda inilah Musa mengulang kembali hukum-hukum yang sudah Allah tetapkan, agar mereka tetap taat dalam kebenaran Tuhan. Hal ketiga adalah, ketika Musa mengulangi kisah perjalanan mereka di padang belantara, dari bangsa yang diperbudak selama empat ratus tiga puluh tahun di Mesir, orang yang berlatar belakang budak, namun demikian mereka bisa melewati semua kesulitan di padang belantara, baik itu dari faktor alam maupun manusia, musuh mereka. Sekarang, tinggal selangkah lagi mereka dapat menikmati dan mewarisi apa yang sudah Tuhan janjikan. Ketika melihat ke belakang, Musa mau mengingatkan bangsa Israel, apabila mereka ada sampai hari ini, dan bisa lewati semua kesulitan tanpa kekurangan apapun, itu semua karena kasih dan penyertaan Tuhan.
Pelajaran dari bacaan ini adalah, bagaimanapun sulitnya perjalanan hidup kita, ingatlah ada Tuhan bersama kita; Tuhan senantiasa menyertai umat pilihan-Nya. Jangan takut, jangan kuatir. Apabila kita bisa ada sampai hari ini, itu semua karena Tuhan!
STUDI PRIBADI: Ambillah waktu membaca bagian Alkitab ini sekali lagi. Renungkanlah pelajaran pribadi apa yang Anda bisa aplikasikan dalam hidup Anda hari ini.
Pokok Doa: Berdoa untuk perdamaian dunia, agar setiap pemimpin negara diberi hati untuk menjaga perdamaian dunia bersama-sama.