Mengingat Karya Tuhan

“TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu,… di mana engkau melihat bahwa TUHAN, Allahmu, mendukung engkau, seperti seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba di tempat ini.” (Ulangan 1:30-31)



Bacaan hari ini: Ulangan 1 | Bacaan setahun: Ulangan 1

Kitab Ulangan menyatakan tentang Musa yang sedang mempersiapkan bangsa Israel sebelum memasuki tanah Kanaan. Salah satu yang diingatkan Musa ialah riwayat 12 pengintai, agar Israel jangan mengikuti tingkah laku generasi pertama yang memberontak pada Tuhan.

12 pengintai diutus Musa untuk memata-matai tanah Kanaan. Mereka melihat bahwa tanah itu baik dan subur, namun penduduknya besar-besar dan menakutkan (Bil. 13:27-33). Hal itu membuat mereka menggerutu serta menuduh Tuhan sebenarnya membenci mereka. Sebuah tudingan yang tidak beralasan dan bertentangan dengan apa yang telah diperbuat Allah bagi mereka. Oleh karena itu, Musa mengingatkan mereka agar jangan sampai salah memahami karya Allah yang telah membebaskan mereka dari Mesir dan menuntun mereka di padang gurun. Allah berulang kali menunjukkan perbuatan-perbuatan ajaib-Nya dan juga penyertaan-Nya kepada Israel. Memang ada saat-saat sulit yang juga dihadapi dalam perjalanan mereka. Namun, jangan sampai itu membuat mereka hanya menilai Tuhan berdasarkan situasi dan kondisi yang selalu berubah-ubah. Sebaliknya, Musa mengingatkan agar mereka melihat Tuhan sebagai Allah yang mendukung mereka sepanjang jalan yang mereka tempuh (ay. 31). Sehingga mereka dapat percaya penuh kepada Tuhan dan tidak perlu takut ketika menghadapi tantangan di depan mereka.

Demikian juga dalam kehidupan kita. Situasinya selalu berubah-ubah, khususnya beberapa tahun ini. Terkadang situasinya baik sesuai harapan dan doa kita, tapi tiba-tiba kembali mengkhawatirkan. Hendaknya kita tidak menilai Tuhan hanya berdasar situasi saja. Tetapi kita belajar memahami karya Allah dan kehendak-Nya di dalam segala situasi, yang baik dan juga yang mengkhawatirkan. Allah bukan sedang mempermainkan kita, namun Dia seperti seorang Bapa yang mendukung anak-anak-Nya bahkan ketika melewati saat-saat sulit sekalipun. Kiranya kita diberikan kepekaan dan mata iman untuk melihat dan memahami Bapa kita yang di sorga. Sehingga kita belajar berserah penuh kepada Tuhan di tengah-tengah situasi saat ini.

STUDI PRIBADI: Apa yang Tuhan ingin kita pelajari ketika melewati situasi yang baik dan yang juga mengkhawatirkan? Apa artinya kita menyebut Dia sebagai Bapa yang di sorga?

Pokok Doa: Berdoa bagi jemaat Tuhan agar diberikan iman yang teguh dan tidak meninggalkan Tuhan ketika menghadapi situasi kehidupan yang sulit. 

Sharing Is Caring :