Jangan Memberontak

“Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat… namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku, pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan…” (Bilangan 14:22-23)



Bacaan hari ini: Bilangan 14:1-38 | Bacaan setahun: Bilangan 14

Pemberontakan, baik yang dilakukan rakyat terhadap negara atau anak kecil terhadap orang tua, selalu bersifat negatif. Meski tidak semua “pemberontakan” itu negatif, dalam hal relasi dengan Tuhan, pemberontakan atau ketidaktaatan tidak pernah bisa dibenarkan. TUHAN bukan hanya Pencipta dan Pemilik segala yang ada; Ia berotoritas mutlak, Pribadi paling bijaksana dan penuh kebaikan. Pemberontakan terhadap Tuhan adalah penolakan terhadap otoritas dan hikmat TUHAN, serta sikap ketidakpercayaan terhadap kasih dan kebaikan Tuhan.

Inilah yang kita lihat dari bangsa Israel dalam perikop ini. Setelah dua belas pengintai kembali dari pengintaian dan memberikan laporan, bangsa Israel takut luar biasa. Inilah yang membuat mereka melawan Tuhan.

Pertanyaannya, apa dasar persoalan sehingga mereka memberontak terhadap Tuhan? Jawabnya, tidak beriman! Mereka memberontak karena mereka tidak mempercayai Tuhan, baik otoritas, anugerah, dan kebaikan-Nya. Bilangan 14:2-4 menunjukkan bahwa mereka tidak percaya kasih dan pimpinan Tuhan. Sebaliknya, mereka curiga dan negative thinking kepada Tuhan. Mereka bersungut-sungut: “Mengapa TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan istri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?” Selain itu, mereka pikir, TUHAN tidak becus memimpin hidup mereka. Mereka merasa lebih bijak dan baik daripada Tuhan. Sehingga mereka berkata, “Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir.” Di akhir kisah ini kita tahu, mereka yang tidak taat dan memberontak terhadap Tuhan, tidak beroleh apa yang dijanjikan Tuhan, melainkan dihukum dan dibinasakan.

Dari sini, kita tahu: tanda-tanda awal ketidaktaatan dan pemberontakan terhadap Tuhan adalah hati yang penuh ketakutan dan kekuatiran, tidak bersyukur, bersungut-sungut, tidak puas dengan keadaan, reaktif terhadap masalah secara berlebihan, curiga dan negative thinking terhadap Tuhan, serta merasa diri lebih bijak dan berhikmat dalam mengatur kehidupan. Waspadalah terhadap sikap hati dan sikap hidup demikian.

STUDI PRIBADI: Hal apa yang seringkali membuat Anda sulit taat kepada Tuhan, bahkan memberontak melawan kehendak Tuhan?

Berdoalah: Tuhan berikanlah kami iman untuk percaya bahwa Engkau baik, Engkau lebih bijak dan lebih mampu memimpin hidup kami daripada diri kami sendiri, sehingga kami sepenuhnya taat kepada maksud dan rencana-Mu. 

Sharing Is Caring :