Berangkat Dari Gunung Sinai

“Lalu berkatalah Musa kepada Hobab anak Rehuel orang Midian, mertua Musa: Kami berangkat ke tempat yang dimaksud TUHAN ketika Ia berfirman: Aku akan memberikannya kepadamu… sebab TUHAN telah menjanjikan yang baik tentang Israel.” (Ul. 10:29)



Bacaan hari ini: Bilangan 10:11-36 | Bacaan setahun: Bilangan 10-11

Israel adalah bangsa yang mengalami pimpinan Tuhan secara langsung. Bahkan pimpinan itu diwujudkannyatakan melalui hadirnya Tiang Awan dan Tiang Api, sebagai tanda kapan umat Israel harus berhenti ataupun berjalan. Pimpinan dan penyertaan Tuhan itu juga membutuhkan ketaatan umat Israel. Tuhan sudah memberikan perintah-Nya, mengatur susunan barisan perjalanan sedemikian rupa, untuk dilakukan umat Israel.

Yang menarik, dalam proses memulai perjalanan itu kembali adalah: Musa mengajak Hobab, saudara iparnya (ayat 29). Bagian ini mengisahkan Musa yang memiliki keyakinan mengenai kebaikan Tuhan, dan ia ingin agar saudara iparnya pun turut menikmati kebaikan Tuhan tersebut. Ini seolah menggenapi pola yang Tuhan sudah rancang sejak semula dari perjanjian Allah dengan Abraham, bahwa Tuhan akan memberkati seluruh keturunan Abraham sehingga mereka akan menjadi berkat bagi banyak bangsa.

Siapakah Hobab? Hobab adalah saudara ipar dari Musa, ia anak dari Rehuel (Rehuel adalah nama lain dari Yitro, Kel. 3:1; 4:18), mertua Musa. Ia adalah orang Midian, keturunan dari Ketura (istri Abraham sesudah Sara meninggal dunia, Kej. 25: 1-4).

Musa tidak melihat bahwa berkat Tuhan adalah sesuatu yang ekslusif, yang hanya boleh dinikmati oleh umat Israel. Musa melihat bahwa Hobab dapat ikut bersama dengan umat Israel dan dapat memberikan kontribusi karena Hobab telah berpengalaman hidup sebagai seorang pengembara. Tidak hanya itu, Hobab juga akan mendapat perlakuan baik dari umat Israel sebagaimana Tuhan berjanji untuk melakukan hal yang baik bagi Israel.

Hal yang dapat kita pelajari dalam bagian ini adalah, perjalanan iman orang percaya dalam mengikuti tuntunan Tuhan, bukan sebuah perjalanan eksklusif yang dilakukan hanya dengan orang-orang yang kita kenal baik atau yang punya latar belakang sama dengan kita, melainkan juga dengan mereka lainnya. Tujuannya adalah agar kehidupan kita dapat diperkaya dengan banyak pengalaman dan sekaligus membawa orang-orang lainnya menyaksikan kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita.

STUDI PRIBADI: Apa Anda memiliki relasi yang baik dengan orang-orang di luar komunitas gereja? Bagaimana mengajak orang lain melihat kebaikan Tuhan dalam hidup sehari-hari?

Pokok Doa: Doakan agar umat Tuhan terus berupaya menampilkan terang Kristus pada sekelilingnya dan kita pun diperkaya dengan pengalaman hidup bersama Tuhan. 

Sharing Is Caring :