Persembahan Bagi Tuhan

“Pada waktu Musa selesai mendirikan Kemah Suci, diurapinya dan dikuduskannyalah itu… maka para pemimpin Israel, para kepala suku mereka, mempersembahkan persembahan. Mereka itu ialah para pemimpin suku yang bertanggung jawab atas pencatatan itu.” (Bilangan 7:1-2)



Bacaan hari ini: Bilangan 7 | Bacaan setahun: Bilangan 7-8

Tidak jarang sebagai orang Kristen, dalam membaca bagian ini kita bertanya-tanya, mengapa pencatatan persembahan ini begitu panjang dan diulang-ulang. Bukankah lebih sederhana jika dicatat bahwa para pemimpin Israel atau para kepala suku mempersembahkan yang sama di hadapan Tuhan. Inilah keunikan dari penulisan Alkitab yang dalam pimpinan Roh Kudus ingin memperlihatkan signifikansi bagian ini. Paling tidak, ada beberapa tujuan dari kesengajaan pencatatan ini.

Pertama, bertujuan untuk memperlihatkan bahwa setiap suku berjanji setia kepada TUHAN; dan setiap suku Israel mendukung pekerjaan Kemah Suci, dan sistem korban yang diperintahkan Allah untuk dibawa para imam. Kedua, untuk memperlihatkan Allah mempersilahkan setiap suku memiliki harinya sendiri untuk mereka merayakan dan memberi perhatian bagi hari persembahan ini. Semua suku berkaitan satu sama lainnya, tetapi masing-masing memiliki perbedaan dan keunikan. Allah mau agar setiap suku tahu betapa penting mereka di mata Allah. Ketiga, memperlihatkan pentingnya setiap persembahan yang diberikan dan Allah memberi perhatian penuh pada tiap persembahan. Tidak ada persembahan yang tidak diperhatikan Allah. Keempat, untuk memperlihatkan bahwa Allah mau dihampiri dengan ketertiban dan keteraturan tertentu. Setiap suku datang dalam pengaturan yang spesifik, bahkan ini adalah urutan yang sama ketika mereka diatur berjalan melalui padang gurun. Kelima, memperlihatkan bahwa di altar TUHAN, semua suku sama statusnya. Tidak ada suku yang lebih baik dari suku yang lain, baik dalam korban persembahan, dalam dedikasi terhadap Tuhan, atau dalam relasi dengan TUHAN. Semua suku dipandang penting dan berharga di hadapan-Nya, yaitu sebagai umat pilihan TUHAN.

Dari sini kita tahu, ketika Allah meminta umat-Nya mempersembahkan korban bagi TUHAN, itu bukan hanya untuk memuliakan Allah. Momen itu pun dipakai TUHAN untuk mengingatkan bahwa setiap kita berharga dan penting bagi TUHAN, seperti bangsa Israel. Persembahan kita penting dan diterima oleh TUHAN, karena kita ini adalah milik kesayangan TUHAN.

STUDI PRIBADI: Bagi kita, apa makna persembahan dalam ibadah minggu? Adakah kita mensyukurinya? Apa yang menghalangi kita memberi persembahan bagi Allah?

Pokok Doa: Bersyukur Allah telah menjadikan kita menjadi miliki kepunyaan-Nya. Berdoa supaya jemaat memberikan dari apa yang Tuhan titipkan, agar mereka menikmati perbuatan tangan-Nya dan memuliakan-Nya. 

Sharing Is Caring :