Kemah Pertemuan

“Tetapi janganlah orang Kehat masuk ke dalam untuk melihat barang-barang kudus itu walau sesaatpun, nanti mereka mati.” (Bilangan 4:20)



Bacaan hari ini: Bilangan 4 | Bacaan setahun: Bilangan 4

Jika kita memperhatikan dengan seksama bagaimana Tuhan Allah kita menciptakan dunia ini, kita akan mengerti bahwa Ia bukanlah Allah yang bekerja secara serampangan maupun tanpa tujuan. Bahkan jika kita memperhatikan rancangan Allah tentang tubuh kita, Allah merancang kita sedemikian rupa, penempatan anggota tubuh yang tepat fungsi dan perannya. Itulah sebabnya ketika kita mencoba mengubah fungsi dan kegunaan anggota tubuh kita, pasti terjadi gangguan atau kesulitan.

Demikian pula dengan peraturan yang Allah buat dalam Kemah Pertemuan; bukan hanya aturan tentang pembuatannya, namun Allah juga memberikan peraturan tentang siapa saja yang harus bertugas dan berkewajiban mengatur semua perkakas dalam Kemah Pertemuan. Bahkan Allah tidak “main-main” dengan peraturan itu. Kepada Musa dan Harun, Allah memerintahkan agar kelompok Lewi dari bani Kehat, Gerson, Merari, tidak boleh melihat perkakas kudus Kemah Pertemuan, ketika mereka mengangkat perkakas itu. Konsekuensi atas pelanggaran peraturan adalah kematian (Bil. 4:20). Semua ini bukan untuk mempersulit mereka, tetapi karena kekudusan Allah tidak dapat berkompromi dengan keberdosaan mereka. Ketaatan adalah langkah yang tepat, sehingga mereka dapat menjalankan tugas mereka dalam sukacita dan diperkenan oleh-Nya.

Lalu, apa hubungan semua ini bagi kita hari ini? (1) Allah kita adalah Allah yang teratur dan tertib. Ia mengatur segalanya dengan baik untuk kebaikan kita. Salah satunya adalah aturan bagaimana kita beribadah kepada-Nya. Mengapa ibadah dirancang sedemikian rupa adalah agar kita beribadah kepada-Nya dengan tertib dan hormat kepada Allah. (2) Sekalipun hari ini kita berelasi dan beribadah kepada Allah melalui Kristus dan bukan mengikuti peraturan PL, kita diingatkan bahwa Allah yang kita sembah adalah kudus. Kita tetap menjaga dan menghormati Allah dalam sikap ibadah kita dengan mengikuti aturan-aturan ibadah yang ditetapkan. Dengan demikian, kita mendapatkan berkat-Nya, dan bukan amarah-Nya.

STUDI PRIBADI: Mengapa Allah menetapkan beragam peraturan dalam Kemah Pertemuan atau Kemah Suci? Pelajaran apa yang dapat kita terapkan darinya?

Pokok Doa: Berdoa bagi setiap Umat Allah supaya semakin menghormati kekudusan dan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupannya, secara khusus di saat di dalam ibadah. 

Sharing Is Caring :