Persembahan Kepada Tuhan

“Inilah persembahan Harun dan anak-anaknya, yang harus dipersembahkan oleh mereka kepada TUHAN: sepersepuluh efa tepung yang terbaik sebagai korban sajian yang tetap, setengahnya pada waktu pagi dan setengahnya pada waktu petang.” (Imamat 6:20)



Bacaan hari ini: Imamat 6:14-23 | Bacaan setahun: Imamat 6-7

Seperti korban penghapus dosa dan korban penebus salah, korban sajian juga sangat penting untuk diperhatikan oleh umat Israel dan juga imam yang melayani di pelataran kemah pertemuan. Korban sajian bagi Allah harus kudus dan dipersembahkan di tempat yang kudus. Korban sajian ini berupa roti tidak beragi, boleh dimakan oleh imam-imam. Mereka diizinkan untuk makan bagian mereka, tetapi dilakukan hanya di pelataran yang kudus, sebab apa yang disentuh olehnya, dengan urapan Allah akan menjadi kudus. Korban sajian yang dipersembahkan merupakan sebuah penghormatan atau pemberian yang menyenangkan hati Allah, yang telah melakukan semua yang terbaik kepada setiap umat-Nya.

Harun dan anak-anaknya dipilih oleh Allah untuk mempersembahkan korban tersebut kepada Allah. Sebagai suatu peringatan bahwa hanya imam saja yang berkenan untuk mempersembahkan korban kepada Allah. Sehingga imam pun harus menguduskan dirinya lebih dahulu sebelum ia datang dan mempersembahkan korban kepada Allah.

Melalui perenungan ini kita sadar, betapa kita sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yesus untuk semua yang Ia telah lakukan. Sekarang kita tidak perlu memakai perantara ataupun lainnya untuk datang memohon pengampunan dan memberikan persembahan kepada Allah. Melalui Yesus Kristus, hubungan kita dengan Allah yang dulunya terputus telah dipersatukan kembali dan dipulihkan oleh-Nya. Yesus Kristus adalah Imam Agung yang menjadi Pengantara kita yang berdosa dengan Allah yang Mahakudus. Apa implikasinya? Saat memberikan persembahan, kita bisa langsung datang kepada Tuhan Yesus dan menyerahkan semuanya kepada-Nya. Tetapi satu hal penting untuk kita ketahui adalah bahwa saat memberi persembahan kepada Allah, berilah yang terbaik. Persembahan yang harum dan menyenangkan hati Allah, bisa berupa doa, dana, dan daya. Tuhan telah lebih dulu memberikan yang terbaik-Nya kepada kita. Ingatlah, persembahan yang berkenan dan diberkati Allah adalah saat kita mempersembahkan dengan tulus dan kudus di hadapan Allah.

STUDI PRIBADI: Apa makna korban sajian yang diberikan kepada Allah oleh Imam Harun dan anak-anaknya? Bagaimana seharusnya respons kita untuk karya penebusan Kristus?

Pokok Doa: Bersyukurlah dan berterima kasih, karena Yesus Kristus telah menebus dan mengampuni dosa-dosa kita, sehingga kita beroleh hidup kekal di sorga kelak. 

Sharing Is Caring :