Tokoh Perjanjian Baru : Iman Hana

Bacaan hari ini: Lukas 2:36-38 | Bacaan setahun: Pengkhotbah 9, Yeremia 31-33



“Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.” (Lukas 2:38)

Hana adalah seorang nabi perempuan dari suku Asyer. Tidak banyak yang kita ketahui tentang diri Nabi Hana ini maupun keluarganya, kecuali ayahnya yang bernama Fanuel. Akan tetapi, Hana banyak dikenal orang sebagai seorang janda yang berumur delapan puluh empat tahun, ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang-malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.

Walau tidak banyak catatan tentang Hana, kita bisa belajar beberapa hal dari hidupnya. Pelajaran pertama, iman Hana di dalam ketekunannya menantikan kedatangan Mesias. Pada saat itu, Hana bertemu dengan bayi Yesus yang dibawa orang tua-Nya ke Bait Allah. Hana mengucap syukur atas kasih karunia yang Allah berikan bagi dirinya, bahwa di masa tuanya dia boleh melihat Juruselamat dunia yang diberikan bagi mereka yang menantikan kelepasan, baik jasmani maupun rohani. Inilah penghiburan yang dinanti-nantikan oleh semua orang yang berkenan kepada-Nya (ay. 8). Hal ini mengingatkan kita untuk beriman kepada Allah karena percaya bahwa Dia adalah Allah yang tidak membiarkan kita dan selalu menepati janji-Nya. Maka, hendaknya kita meneladani Hana yang tekun berdoa dan beribadah, bahkan berpuasa, sebagai wujud iman kepada Tuhan. Di dalam situasi atau kesulitan, hendaknya iman kita tetap terarah kepada Tuhan yang adalah kegenapan janji Allah dan Dia tidak pernah meninggalkan kita.

Pelajaran kedua, iman Hana yang mengabarkan bayi Yesus kepada semua orang. Hana tidak menikmati berkat anugerah itu seorang diri tetapi membagikannya pada mereka yang menanti-nantikan Sang Juruselamat. Hana adalah saksi, ia tidak takut untuk mewartakan-Nya. Rasa syukurnya yang begitu besar karena telah bertemu dengan Yesus, Mesias yang dijanjikan Tuhan, seakan tidak tertahankan dan terpancar keluar melalui ucapan syukur dan kesaksiannya kepada semua orang yang menantikan kelepasan dari Tuhan. Oleh karena itu, hendaknya iman kita kepada Allah juga diwujudkan dalam rasa syukur melalui pujian dan kesaksian, sehingga kita menjadi teladan iman bagi banyak orang sehingga mereka juga memperoleh keselamatan dalam nama Yesus Kristus .

STUDI PRIBADI: Apa teladan yang bisa kita pelajari dari Nabi Hana?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar hidup beriman melalui tekun berdoa dan beribadah, dengan tidak lupa bersyukur dan bersaksi tentang Kristus.  

Sharing Is Caring :