Tokoh Perjanjian Baru : Petrus

Bacaan hari ini: Matius 16:13-20 | Bacaan setahun: Pengkhotbah 5, Yeremia 19-21



“Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Matius 16:18)

Perkataan Tuhan Yesus “di atas batu karang ini” mengundang banyak penafsiran di tengah pembaca masa kini atau para teolog, tetapi paling tidak kita bisa merujuk kepada dua hal mendasar yang tidak bertentangan dengan bagian lain dalam injil. Pertama, “di atas batu karang ini” Tuhan Yesus merujuk kepada yang Petrus dan para rasul akan lakukan di kemudian hari: membangun jemaat Tuhan. Dalam Kisah Para Rasul 2, Petrus menjadi batu pertama gereja yang diletakkan di tengah orang-orang Yahudi yang bertobat dan di Kisah Para Rasul 10 bagi orang-orang orang-orang non-Yahudi yang bertobat. Kedua, “di atas batu karang ini” merujuk kepada diri Tuhan Yesus sendiri sebagai pembuat, pembangun, dan kepala gereja yang kokoh, tidak tergoncangkan, kuat dan tidak termakan waktu. Tuhan membangun umat-Nya atas diri-Nya sendiri yang tidak berubah dan tidak tergoyahkan. Dengan kepastian ini pula, maka para rasul diundang untuk mengerjakan misi Kerajaan Allah tanpa perlu merasa takut.

Petrus, para rasul, dan umat Tuhan di zaman ini sampai seterusnya dapat melihat dari kisah ini bahwa gereja Tuhan sejak semula dan sampai selama-lamanya dipelihara Tuhan Yesus sendiri, sebagaimana Ia adalah dasar dan pemilik gereja sendiri. Seringkali gereja bisa mengalami banyak ancaman dan tantangan dari dunia atau pun dari orang percaya sendiri. Hal ini tidak jarang membuat orang percaya bertanya-tanya tentang kuasa dan janji Kristus sebagai pemilik dan kepala gereja. Kita sebagai umat Tuhan perlu memahami bahwa janji dan kuasa Kristus sebagai kepala gereja bukanlah terbatas dan pada gedung gereja, denominasi gereja, atau kelompok-kelompok kristen tertentu, tetapi bagi semua orang yang percaya kepada-Nya tidak akan tergoncangkan sampai selama-lamanya.

Sebagaimana Petrus dalam imannya yang tidak sempurna diundang oleh Tuhan untuk membangun umat-Nya, mari kita sebagai orang percaya berperan aktif bagi pelayanan dan kesatuan umat Tuhan. Tuhan mengasah karakter kita supaya semakin serupa dengan-Nya dan menitipkan berbagai macam talenta atau pun karunia. Semuanya ini memiliki tujuan yang mulia untuk membangun umat Tuhan.

STUDI PRIBADI: Apakah ciri-ciri Anda meng-imitasi Kristus? Apa buah yang Anda lihat?

Berdoalah: Bapa, berikan kami hati seperti hati-Mu yang mengasihi umat-Mu, sehingga kami dapat mempergunakan hidup kami untuk membangun kerajaan-Mu di bumi. Amin.  

Sharing Is Caring :