Tentang Surga : Penuh Kemuliaan Allah

Bacaan hari ini: Mazmur 29:1-11 Bacaan setahun: Amsal 24, Yesaya 51-53



Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!” (Mazmur 29:2)

Mazmur ini adalah sebuah pujian pada Allah yang penuh kemuliaan, kuasa, kekuatan dan keajaiban. Allah mulia di dalam karakter-Nya, karena segala yang suci, baik, dan indah ada di dalam diri Allah.

Kemuliaan Allah itu mencakup dua hal: pertama, kemuliaan yang telah dimiliki Allah pada diri-Nya sendiri (Rm. 11:36a). Ibarat terang yang dimiliki matahari, diterima atau dihindari orang, diakui atau diabaikan orang, terang itu ada pada matahari dan terus bersinar. Demikian juga kemuliaan Allah, ada pada diri-Nya sejak kekekalan hingga selamanya. Kemuliaan itu terus-menerus memancar, tanpa dipengaruhi respons makhluk lainnya. Kedua, kemuliaan diberikan mahkluk kepada Allah. Setiap manusia hendaknya menyadari kemuliaan Allah, dan memuliakan-Nya. Mazmur 29:2a menulis, “Berilah pada TUHAN kemuliaan nama-Nya.” Pemazmur mengajak umat-Nya untuk memuliakan nama-Nya. Namun, ini bukan berarti Allah itu gila hormat. Tanpa kita memberikan penghormatan pun, Allah sudah mulia. Ia tidak membutuhkan sesuatu atau mendapat keuntungan dari apa yang kita beri! Pemazmur sedang mengajarkan kita untuk memuliakan dan memberi penghormatan kepada Allah sebagai respons pengakuan atas kemuliaan dan kedahsyatan kuasa-Nya. Kemuliaan, kuasa, dan kedahsyatan Allah bagi Pemazmur begitu nyata dalam peristiwa alam. Ini membuatnya sadar betapa kecilnya manusia ketika berhadapan dengan gejala alam, apalagi berhadapan dengan Pencipta-nya. Allah menyatakan kedaulatan-Nya atas segala makhluk, suara-Nya melambangkan kuasa-Nya yang dahsyat: seperti bunyi guruh yang mengerikan, yang membuat setiap mahluk tidak tahan menghadapi Dia (ay. 3-9). Segala makhluk lain gemetar ketakutan bila menghadapi kedahsyatan-Nya, tetapi umat-Nya seharusnya dipenuhi dengan damai sejahtera oleh karena kedahsyatan-Nya.

Allah luar biasa hebat dan berkuasa. Dengan segala kemuliaan-Nya, Ia layak disembah. Bagian kita sebagai orang percaya adalah memiliki hati sebagai penyembah yang benar di hadapan Allah yang kudus, dengan berhiaskan kekudusan hidup di dalam kemuliaan-Nya.

STUDI PRIBADI: Bagaimana Anda bersikap terhadap Allah yang penuh dengan kemuliaan? Rindukah Anda membawa terang kemuliaan Allah melalui cara hidup Anda setiap hari?

Pokok Doa: Berdoalah bagi kehidupan jemaat Tuhan agar bisa mengambil komitmen untuk sungguh-sungguh hidup dalam kekudusan, dan senantiasa memuliakan Allah melalui cara hidupnya yang benar. 

Sharing Is Caring :