Sabar Menantikan Waktunya Tuhan

Bacaan hari ini: Wahyu 19:1-3 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 10-12, Efesus 2



“Sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu.” (Wahyu 19:2)

 

“Semoga mereka mempertanggungjawabkan perbuatannya di akhirat nanti.” Demikianlah pernyataan seorang mahasiswa ateis atas serangan teroris ke gedung WTC di tahun 2001. Seorang ateis yang seharusnya tidak percaya akan kehidupan setelah kematian, tanpa bermaksud mempertanyakan pernyataannya, ia justru mengharapkan keadilan atas perbuatan para teroris di akhirat kelak. Terlebih lagi, darah para martir yang mati bagi Kristus, mengharapkan keadilan Tuhan dinyatakan (Lih. Why. 6:10).

Firman Tuhan hari ini menjelaskan kepada kita bahwa inilah sukacita dari setiap orang percaya termasuk di dalamnya adalah para martir, karena Tuhan telah melakukan keadilan-Nya dengan menghakimi “pelacur besar” itu (ay. 2). Pelacur di sini digambarkan sebagai kerajaan atau bangsa yang melawan Allah; dengan kata lain, orang-orang yang suka melawan Allah. Tindakan Allah yang menghukum siapapun yang melawan-Nya merupakan suatu tindakan yang benar dan adil; sebuah kemenangan bagi orang percaya. Karena itu, kemenangan itu disambut dengan sukacita oleh orang yang percaya dengan nyanyian, “Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita” (ay. 1).

Apabila kita membandingkan dengan Wahyu 6:11, yang mana Allah meminta para martir bersabar sedikit lagi, ini menunjukkan bahwa Tuhan sudah merancangkan semuanya itu. Dengan kata lain, setiap orang yang melawan Allah, akan tiba waktunya sesuai dengan waktunya Tuhan untuk dihakimi dan dihukum oleh Tuhan sendiri. Jadi, jika kita melihat ada orang yang berbuat jahat dan kelihatan hidup enak tanpa perlu menanggung hukumannya, saat itu sebenarnya Tuhan sudah merancang hukuman bagi orang itu dan tinggal menunggu waktunya Tuhan saja untuk menjalankan hukuman-Nya. Bahkan Mazmur 73:18-19 dikatakan bahwa orang fasik itu ditaruh Tuhan di jalan yang licin dan mereka akan hancur. Kebinasaan akan dalam sekejap mata menghampiri mereka. Itulah sebabnya kita jangan iri hati melihat orang yang berbuat jahat tetapi hidupnya kelihatan enak.

STUDI PRIBADI: Apakah kita pernah merasa iri terhadap mereka yang berbuat jahat tetapi tidak dihukum? Jika pernah, hendaklah kita belajar untuk tidak iri hati terhadap mereka. Sebab sesungguhnya, waktunya Tuhan akan tiba dan mereka akan segera musnah.

Pokok Doa: Berdoalah kepada Tuhan agar kita tidak iri hati terhadap orang jahat yang kelihatannya kebal hukum. Tuhan juga yang kiranya memberikan kita kesabaran menanti waktunya Tuhan. 

Sharing Is Caring :