Tujuh Malaikat Dan Tujuh Malapetaka

Bacaan hari ini: Wahyu 15:1-4 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 11-12, 2 Korintus 9



“Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.” (Wahyu 15:1)

Dalam penglihatannya, Yohanes melihat dua hal; pertama yaitu tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka. Tujuh malaikat yang membawa tujuh malapetaka terakhir merupakan suatu tanda yang besar dan ajaib, dan tujuan dari tujuh malapetaka yang dibawa oleh malaikat adalah berakhirnya murka Allah, sehingga kemuliaan, kekudusan dan kebenaran-Nya kembali ditegakkan, seperti yang diakui dari pujian orang-orang yang diselamatkan Allah (ayat 3-4), dan juga untuk mengakhiri segala bentuk kejahatan, dimana hal ini berkaitan dengan penglihatan yang kedua yaitu seperti lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah. Ini bukti bahwa kejahatan tidak lagi berdaya terhadap Allah dan umat-Nya, dan juga membuktikan bahwa kesetiaan dan kemenangan umat Allah terjamin. Puncak dari murka Allah kelak menyatakan penuh kebenaran, dan akan mengakhiri semua yang tidak tunduk kepada kebenaran-Nya.

Dari penglihatan Yohanes ini memperlihatkan kekalahan dari si jahat, sehingga orang-orang yang diselamatkan Allah menyanyikan pujian syukur atas kemenangan mereka. Dalam pujian mereka mengungkapkan pengakuan bahwa Allah berkuasa membebaskan mereka, hal ini menarik karena mereka sama sekali tidak menonjolkan diri mereka sendiri, tetapi semua perhatian mereka terpusat kepada Allah yang mereka sembah melalui pujian syukur atas kemenangan.

Firman Tuhan ini mengajarkan kepada kita sebagai orang percaya bahwa, hanya apa yang benar dan berkenan kepada Tuhan bisa membawa kita kepada kemenangan yang kekal, meskipun kita berada dalam pertarungan mengalahkan apa yang jahat di dunia ini, tetapi sesungguhnya kemenangan kita sebagai orang percaya telah dijamin, karena Kristus telah mengalami kemenangan atas maut. Biarlah segala kemuliaan dan hormat senantiasa dipersembahkan hanya untuk Tuhan saja, satu-satunya jalan kebenaran dan Juruselamat.

STUDI PRIBADI: Sebagai orang percaya, bagaimana kita merefleksikan Firman Tuhan ini? Yakinkah bahwa kemenangan Yesus terhadap maut, juga adalah kemenangan kita?

Berdoalah: Tuhan, Engkau sudah menang atas maut melalui kematian-Mu di kayu salib, kamipun, orang percaya juga sudah menang bersama Engkau. Kiranya kami terus belajar untuk hidup setia dan berkenan kepada-Mu, Amin.

Sharing Is Caring :