Bacaan hari ini: Mazmur 28-29, Bacaan setahun: Yehezkiel 38-40
“Tetaplah berdoa.” (1 Tesalonika 5:17)
Pemazmur dalam bagian ini sedang menantikan jawaban Tuhan atas doanya. Namun, jawaban doa itu tidak kunjung datang. Pemazmur melihat, seakan-akan Tuhan berdiam diri terhadap dirinya (bdk. 28:1). Jika Tuhan masih tetap berdiam, Daud merasa seperti orang yang mati, yang tidak mampu bertahan menghadapi situasi yang sedang terjadi.
Namun, Daud tidak menyerah kepada kondisi putus asa ketika dirinya belum mendapatkan jawaban dari Tuhan, tetapi ia terus mengarahkan tangannya kepada Tuhan. Daud terus berharap dan tidak berhenti berdoa kepada Tuhan (bdk. pasal 28:2). Charles Spurgeon pernah berkata, kita mengangkat tangan yang kosong kepada Tuhan, seperti seorang pengemis di hadapan-Nya; kita mengangkat tangan kepada-Nya mencari pertolongan dari surga, kita mengangkat tangan kepada takhta kasih karunia Yesus, di mana pengharapan kita dapat terjadi. Artinya, baik Daud maupun Spurgeon meyakini bahwa sekalipun doa yang dipanjatkan belum mendapat jawaban dari Tuhan, dan sekalipun keadaan yang sulit itu belum berlalu dari depan mereka, mereka tetap percaya bahwa pengharapan di dalam Tuhan itu tidak akan pernah sia-sia.
Mengapa pengharapan di dalam Allah tidak pernah sia-sia? Mazmur 29 menjelaskan bahwa Allah adalah satu-satunya Allah yang berkuasa dan perkasa, dan tidak ada satupun di alam semesta ini yang dapat menandingi Dia. Perhatikan pengulangan frasa “kepada TUHAN” dalam Mazmur ini diulang sebanyak 7 kali (ayat 1, 2, 4, 5, 8, 10, 11), dan frasa “suara TUHAN” diulang sebanyak 6 kali (ayat 3-9), hal ini ingin menunjukkan bahwa segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini, adalah milik Tuhan dan kemuliaan itu hanya ditunjukkan kepada Dia, yang adalah satu-satunya Tuhan yang berkuasa. Dia bukan hanya Allah yang berkuasa atas alam semesta ini, tetapi Dia juga berkuasa atas segala persoalan yang terjadi dan menimpa manusia. Itulah sebabnya, pelajaran penting yang kita dapatkan melalui Mazmur ini adalah tetap berdoa, terus berharap dan berfokus kepada kuasa Allah yang perkasa.
STUDI PRIBADI: Apa yang seharusnya kita lakukan apabila diperhadapkan dengan situasi menunggu jawaban dari Tuhan?
Berdoalah: Tuhan Yesus, kepada-Mu aku percaya sekalipun keadaan yang aku alami tidak seperti yang aku ingini. Pimpin langkah hidup kami, sehingga kami boleh taat dan setia kepada-Mu.